Rekan-rekanku...
Kali ini saya ingin kembali berbagi
pengalaman tentang mengajar membaca permulaan anak SD memulai belajar membaca.
Pengalaman ini merupakan sekelumit cara belajar membaca permulaan, yang mungkin
tidak sama dengan cara yang diterapkan atau dipakai oleh Bapak/Ibu Guru atau
Orang Tua Siswa atau siapapun yang berkesempatan mengajar membaca permulaan
kepada anak kecil. Cara ini pernah saya praktikkan ketika saya mendapatkan
tugas mengajar di kelas 1 selama tiga tahun. Hasilnya bervariasi, mulai dari
yang lancar membaca, tidak lancar, sampai ada yang baru bisa mengeja.
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan, keberhasilan belajar membaca tidak
hanya ditentukan oleh guru yang mengajar, namun sangat didukung keikutsertaan orang
tua dan keaktifan anak tersebut dalam berlatih atau mengulang pelajaran membaca
yang telah dipelajari.
Belajar Membaca Permulaan |
Metode yang saya pakai sebenarnya metode eja, karena
anak pada awalnya diperkenalkan dengan beberapa huruf, yang paling awal 3 huruf
vokal yaitu a,
i ,u dan 3 huruf konsonan. Pemilihan konsonan tidak harus 3 huruf
tertentu, dapat disesuaikan dengan situasi. Misalnya karena sekarang cenderung
hampir semua sekolah menerapkan Kurikulum 13, dan pada bacaan terdapat nama
Siti dan Lani, maka konsonan yang akan saya ajarkan pada awal pelajaran ini
adalah s, t, dan l. Mengapa tidak saya ajarkan seluruh
abjad yang ada seluruhnya sekaligus? Karena menurut saya bila anak dikenalkan
dengan 6 huruf ini dan jika hasilnya memuaskan anak-anak akan makin bersemangat
untuk mempelajari huruf yang lainnya. Bagi saya pribadi, memperkenalkan
beberapa huruf ini pada awal-awal pertemuan dengan murid baru menjadi catatan
awal mengetahui daya ingat siswa baru satu persatu. Juga karakteristik
masing-masing siswa, sehingga nantinya dapat dicari cara yang pas untuk mengatasi
masalah jika ada. Pada umumnya siswa baru yang bersekolah di SD kami belum mengenal
huruf, bahkan ada 1 atau 2 yang tidak berasal dari PAUD. Di dusun tempatku
bertugas TK jauh letaknya, sehingga tidak ada siswa di SD kami yang berasal
dari TK. Alhamdulillah telah berdiri PAUD beberapa tahun yang lalu sehingga
sangat membantu anak-anak mengenal dunia pendidikan sebelum memasuki dunia
sekolah dasar.
Baca Belajar Membaca Secara Sederhana untuk mengetahui postingan saya yang membahas tentang
pengalaman saya mengajari siswa SD di tempat saya mengajar.
Sebelum memulai mengenalkan penulisan
huruf, anak-anak belajar menulis garis, lingkaran, atau semacam bentuk benda
yang mereka kenal. Bentuk itu misalnya tahu berupa segitiga, bola berupa
lingkaran, burung berupa angka 3 tidur, dan lain-lain. Awal mengajar anak-anak
kelas 1 baru, sebentar-sebentar juga diselingi menyanyi, agar mereka tidak
bosan.
Pada dasarnya, apapun metode yang
dipakai untuk mengajari anak membaca ketika didukung oleh semua komponen, dalam
hal ini guru, siswa, dan orang tua; maka hasil yang baik akan segera terlihat.
Terlebih bila anak memiliki daya ingat yang kuat. Namun bila salah satu aspek
itu tak berperan optimal maka hasilnya juga tidak akan maksimal.
OK, kita mulai pelajaran pertama untuk
belajar membaca. Seperti yang sudah saya tuliskan di atas tadi, huruf yang
dikenalkan pertama a,
i ,u, dan s, t,l. Pelajaran tersebut diulang-ulang
sampai anak bisa. Anda bisa unduh pelajaran pertama ini, atau bisa Anda tulis secara manual di kertas/papan
tulis dengan spidol warna-warni.
Pada
awalnya dapat dibacakan guru/orang tua ditirukan anak-anak bersama-sama,
kemudian dibaca satu persatu oleh masing-masing anak. Demikianlah awal belajar
membaca versi saya, silahkan Bapak/Ibu sharing pengalaman mengajar membaca
siswa atau putra/putri Bapak/Ibu, agar anak-anak di Indonesia dapat membaca,
dan selanjutnya suka membaca. Agar kelak tidak mudah terjebak oleh berita
hoaks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar